Mataku tak mampu terpejam
Gemuruh asa membuatku tetap terjaga
Diantara hening dan denting tepian malam
Kupandang nanar sketsa samar di setiap sel otakku
Kuraih pena lukiskan sketsa itu
Bermula samar namun sebentar terlihat
Lirih matamu, kemilau pesonamu
Ada gelora yang kian menyeruak
Gelombang rasa membuat sesak
Kututup mata, kupalingkan wajah
Kugoreskan pena tak tentu
Ingin kuhapus bayang pesonamu
Namun
Kian kuhapus makin kerap kau hadir
Menari dan berlari dalam angan dan pikiranku
Aku tak kuasa menghapus bayangmu
Yang datang dan pergi tak tentu waktu
Di manakah aku?
Mirah, Bogor 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar