Masih ingat saat pertama bertemu
Baru semalam aku pulang dari rumah kost mu setelah kencan pertama itu
Matahari baru sekali terbenam rasanya
Tapi lihat!!
Kerut di sudut mataku mengatakan bahwa kita sudah lama hidup bersama
Selembar dua lembar uban di kepalamu bercerita bahwa kita tak lagi muda belia
Beratus mil jalan kita lalui
Berjuta langkah kita ayun bersama
Beribu kayuh kita tempuh demi lajunya biduk yang kita bangun
Sebentar merapat, kemudian melaju kembali
Terkadang oleng karena hentakan ombak
Terkadang setengah tenggelam karena terlalu banyak beban yang kita bawa serta
Di semilir angin kau dekapku erat
Bercermin kita di riak gelombang
Ganas ombak kita hadang bersama
Aku di haluan, kau awasi di buritan
Lalu kita nyenyak dan terlelap berselimut mimpi
Tentang matahari, bulan dan bintang
Tentang laut, ombak dan camar liar
Aku masih seperti dulu sayangku
Masih mencintaimu seperti saat kita pertama bertatap mata
Tak luntur karena air sabun yang sering meracuni tangan kita
Tak juga dibagi bekeping-keping meski empat anak kita yang juga butuh cinta
Adakah cinta ini akan tetap terjaga
Akankah selamanya kita berbagi ruang dan waktu bersama
Hanya kita yang bisa menjawabnya…
Jakarta, 3 Maret 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar